Memperjelas adegan terakhir di episode 6. Di balkon sekolah, So Young memperlihatkan tulisan tangan Eun Byul yang sekarang dengan Eun Bi yang ia kenal dulu pada Tae Kwang. Melihat itu, Tae Kwang sadar dan teringat akan apa yang sering Eun Bi ucapkan akhir-akhir ini. So Young kemudian menantangnya agar mengungkapkan semuanya dihadapan semua orang. Untungya, Tae Kwang tak terintimidasi. Ia malah berkata “Silahkan saja. Aku juga jadi penasaran. Tapi, ketika kalian berdua mengungkapkannya. Kamu pikir siapa yang paling dirugikan?”. Tae Kwang, berdiri dan berjalan pergi. So Young kemudian memanggilnya. Tae Kwang kembali bertanya “Sekarang apa lagi? Apakah kamu jadi tak percaya diri? Sekarang kamu harus berhati-hati sampai mendapat hasilnya nanti.”
Tae Kwang berdiri didepan sekolah. Saat melihat Eun Bi datang ia langsung menarik tangannya dan mengajaknya bolos. Eun Bi tak mau, tapi Tae Kwang berlari dan menarik tangan Eun Bi sampai ke dalam bis. Mereka berpapasan dengan Yi An yang saat itu juga turun dari bis.
Yi An, menoleh kebelakang dan melihat Eun Bi sedang bersama Tae Kang didalam bis. Ia berusaha mengejar bisnya. Tapi, hasilnya nihil. Ia tak mampu mengejarnya dan tertinggal jauh. Di dalam bis, Tae Kwang meminta agar ia bisa menjadi satu-satunya orang yang memanggil Eun Bi dengan nama aslinya. Mendengar itu, Eun Bi hanya bisa terdiam…
SCHOOL 2015 : Who Are You?
Di depan kelas sambil memegang tangan So Young, Song Joo menjelaskan kepada semua temannya bahwa rumor yang tersebar di internet itu bukanlah So Young. Karena ia telah bertanya langsung kepada So Young. Jadi, ia meminta agar, mereka tak membicarakan hal-hal buruk mengenai So Young lagi.
Yi An sampai dikelas. Ia duduk dimejanya kemudian melihat ke arah tempat duduk Eun Bi dan Tae Kwang. Ia hanya bisa terdiam dengan tatapan kesal.
Eun Bi dan Tae Kwang duduk disebuah bangku di taman. Eun Bi memulai pembicaraan dengan bertanya “Jadi, siapa nama asliku? Kamu bilang kamu akan memanggilku dengan nama asliku. Jadi, apa nama asliku?”. Melihat Tae Kwang yang tak berkata apapun, Eun Bi berdiri dan hendak pergi. Tapi, Tae Kwang menahannya dan berkata “Go Eun Byul. Kamu itu Go Eun Byul. Jadi, mulailah hidup sebagai Go Eun Byul. Jangan berdiri disana seperti kamu seorang penjahat. Aku gak tahu kenapa aku peduli. Tapi, aku sangat benci ketika melihat kamu yang sangat ketakutan saat dihadapan So Young.”. Eun Bi memotong dan berkata “Jadi, itulah kenapa aku selalu bilang supaya kamu tak usah memperdulikanku…”. Tae Kwang menjawabnya “Jadi, buatlah supaya aku tak mengkhawatirkanmu! Lawanlah dia, suapaya dia tidak terus-terusan mengecek latar belakangmu. Pokoknya, kamu itu Go Eun Byul. Bahkan dia sudah menemukan kalau tulisan Lee Eun Bi dan Go Eun Byul sama persis. Sampai kapan, kamu hanya akan mengelak dan berkata ‘itu bukan aku’?”
Mereka terdiam sejenak. Kemudian, Tae Kwang berkata “Aku mengatakan jika aku akan membantumu. Membantu kamu untuk hidup sebagai Go Eun Byul.”. Tae Kwang tersenyum, mendengar itu Eun Bi terdiam dan matanya berkaca-kaca.
Tae Kwang kembali ke sekolah, ia masuk ke kelas dan langsung duduk dibangkunya. Namun, jam pelajaran sudah berakhir dan Guru Kim pun sudah mau keluar. Sebelum keluar, guru Kim memberikan hasil dari tes matematika. Ia berkata bahwa dalam tes ini hanya ada satu orang saja yang mendapat nilai seratus.
Semua murid kedepan dan melihat nilainya. Kali ini yang mendapat nilai 100 adalah So Young padahal biasanya Min Joon. Seorang siswa menghampiri Min Joon dan bertanya “Kamu, gak apa-apa kan?”. Min Joon senyum dan berkata ia tak apa-apa. Tapi, saat siswa itu pergi sangat nampak kalau Min Joon itu kenapa-kenapa.
Eun Bi pergi ke toko ibunya. Ia beralasan merasa kurang sehat, sehingga pulang lebih awal. Ibunya meminta Eun Bi pulang kerumah saja jika ia memang sakit. Tapi, Eun Bi berkata bahwa ia akan merasa lebih baik jika memeluk ibunya. Tiba-tiba, terdengar suara seorang ibu yang memanggil nama Eun Byul. Dan itu, adalah ibunya Soo In yang berjalan menghampiri mereka dan hendak menyentuh Eun Bi. Namun, Ibunya Eun Byul terlihat agak aneh, ia meminta Eun Bi untuk segera pulang saja. Ibu kemudian bertanya mengapa ibunya Soo In ada disini. Ibunya Soo In menjelaskan bahwa ia perlu membeli sesuatu untuk putrinya. Mendengar itu ibunya Eun Byul terlihat semakin gugup.
Yi An akan pulang. Ia berjalan melewati meja Tae Kwang. Namun baru beberapa langkah, ia membalikan badannya dan kembali menghampiri Tae Kwang yang sedang tidur dan langsung menendang mejanya hingga Tae Kwang terbangun. Ia bertanya darimana Tae Kwang sebelumnya. Tae Kwang kembali bertanya mengapa Yi An penasaran dengan itu. Yi An kemudian mendekatan wajahnya pada Tae Kwang dan memintanya untuk tak melakukan hal seperti tadi lagi.
Di rumahnya, Eun Bi membuka kotak merah Eun Byul. Ia memegang medali emas dari Yi An. Ia mengingat kejadian ketika mereka berdebat kemarin. Ia sangat merasa bersalah. Ia pun mengembalikan medali itu ketempatnya lagi dan pergi keluar. Sementara itu, Yi An yang baru selesai latihan, memegang HP nya. Ia berniat untuk mengirim sms pada Eun Byul. Namun, ia mengurungkan niatnya.
Eun Bi pergi keluar rumahnya, namun ia tak melihat Yi An seperti biasanya. Ia jadi teringat saat-saat ketika Yi An selalu menunggunya di depan gerbang. Eun Bi pun berdiri di depan rumahnya begitu lama. Saat Eun Bi sudah tak ada, Yi An ternyata datang ke rumah Eun Byul dan menunggunya di depan gerbang. Sementara itu, Eun Bi ternyata sedang menunggu Yi An di depan tempat latihannya.
Kesokan harinya, seperti biasa Eun Bi akan pergi bersepeda. Baru beberapa langkah keluar, ia menoleh kebelakang. Tapi, sayangnya ia tak melihat siapa-siapa. Untungnya, tak lama kemudian, ia melihat Yi An. Namun, sayang Yi An lewat begitu saja dan tak menghiraukannya. Jelas saja, Eun Bi kecewa. Tapi, ia tak menyerah. Ia terus mengikuti Yi An dari belakang. Saat ia berjalan semakin cepat, rantai sepedanya rusak.
Eun Bi terdiam lalu memanggil Yi An. Mendengarnya, Yi An berhenti dan menoleh ke belakang. Ia bertanya “Ada apa?”. Eun Bi menangis sambil berteriak “Rantai sepedaku rusak…….Aku tak bisa pergi mendekatimu. Tak bisakah kamu yang datang padaku?”. Yi An terdiam, tapi ia langsung berlari ke arah Eun Bi. Ia bertanya “Hey, kenapa kamu menangis? Kamu menangis karena rantai sepedamu yang rusak?”. Eun Bi pun mengiyakannya. Yi An tersenyum dan berkata “Go Eun Byul, kapan kamu akan tumbuh dewasa?”. Eun Bi pun kembali tersenyum dan menghapus air matanya.
Mereka duduk dan makan jajanan berdua. Eun Bi memakan semuanya dengan lahap. Yi an mengelap bibir Eun Bi yang terkena makanan dengan tangannya. Ia kemudian meminta agar mulai dari sekarang, Eun Bi mau bercerita tentang masalah yang dihadapinya daripada menutupinya seperti kemarin. Mendengarnya Eun Bi hanya tersenyum kemudian mengajak Yi An untu pulang karena mereka nanti akan terlambat sekolah. Yi An, masih duduk dan mengajak Eun Bi untuk terlambat saja hari ini. Eun Bi menolaknya, dan pergi lebih dulu.
Setelah memakai seragam lengkapnya. Eun Bi berdiri didepan cermin sambil memegang name tag Eun Byul. Ia teringat semua masa lalunya yang dibully oleh So Young. Ia juga mengingat perkataan Tae Kwang dan Yi An padanya. Ia kemudian memasang name tag-nya. Dan melepas ikat rambutnya. Ia menatap dirinya di cermin dengan tatapan optimis.
Eun Bi berjalan ke sekolah, dengan dandanan persis seperti Eun Byul. Ia terlihat lebih berani dan percaya diri. Ia masuk ke kelas dan tersenyum pada temannya. Ia melihat ke arah Tae Kwang. Mereka pun saling menatap dan tersenyum satu sama lain.
Di toilet Eun Bi bertemu dengan So Young yang langsung bertanya alasan Eun Bi tak masuk kemarin. Eun Bi terlihat tak takut lagi saat berhadapan dengan So Young. Bahkan, ia mengajak So Young untuk berbicara ditempat lain.
Mereka berbicara di tempat yang sepi. Mereka mulai menggertak satu sama lain. Eun Bi, terlihat lebih tenang sekarang. Ia bahkan bisa membalikkan semua perkataan So Young. Ia berhasil membuat So Young gugup dan terpancing emosinya saat berkata seperti ini “Kamu tahu, apapun yang kamu katakan……Aku pasti bisa membuat tak ada seorang pun yang percaya padamu. Kamu pikir kamu akan baik-baik saja? Akan sakit pasti ketika kamu harus dikeluarkan atau pindah sekolah lagi. Tapi, tunggu pasti bukan pindah sekolah? Karena, jika apa yang kamu lakukan terhadap adikku terungkap, kamu pasti tidak bisa pergi ke sekolah lagi, tapi ke tempat yang lain. Aku tak perlu menjelaskan tempat apa itu, kan?”. So Young yang emosi mendorong Eun Bi tapi Eun Bi bisa melawannya ia mempelintir tangan So Young dan mendorongnya dengan keras. Mereka saling mengancam, tapi So Young yang sudah ketakutan pergi terlebih dahulu meninggalkan Eun Bi yang hanya bisa terdiam. Ternyata, Tae Kwang melihat semuanya dan memperhatikan Eun Bi dari jauh.
So Young sedang makan malam bersama keluarganya. Ia memberikan tulisan Eun Bi dan Eun Byul yang sekarang pada ayahnya. Ia memohon agar ayahnya, melihat tulisan itu secara baik-baik dan mengetes keasliannya. Tapi, tak disangka. Ayahnya malah merobek kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Ayah, berkata agar So Young melupakan semuanya, dan fokus untuk belajar saja. Apalagi, karena perbuatan So Young ayahnya harus mengorbankan apa yang ia dapat di Tongyeong. Dan harus memulai semuanya lagi dari awal di Seoul.
So Young, belajar sendirian dikamarnya. Tapi, ingatan masa lalunya kembali menguak. Ia mendengar suara teman-temannya saat sedang membicarakan hal-hal buruk tentangnya. Sementara itu, di luar ayahnya So Young mengambil robekan kertas dari tong sampah. Dan terlihat kaget ketika melihat tulisan itu sama persis.
Dirumahnya, Min Joon dimarahi oleh ibunya karena tidak menjadi yang pertama dalam tes matematika. Min Joon beralasan kalau ia hanya salah sedikit. Tapi, ibunya, sangat keras dan tak mau mentolerir kesalahan sedikitpun. Ibunya tak ingin reputasinya hancur hanya karena Min joon kalah dari anak pindahan yang bernama Kang So young itu. Setelah ibunya keluar, Min Joon terlihat sangat kesal dan hanya bisa meremas kertas ujiannya.
Ki Tae, akan naik bis. Namun ia lupa membawa dompetnya. Saat akan memminjam pada temannya datanglah seorang perempuan yang membayarkan ongkos bis untuknya. Mereka pun duduk berdekatan. Ki Tae melempar HP nya dan meminta perempuan itu mengetik nomernya. Perempuan itu tersenyum dan menuruti kemauan Ki Tae.
Ibunya Min Joon dan Shi Jin sedang minum kopi sambil menunggu keadatangan ibunya So Young. Tak lama kemudian, ibunya So Young datang. Seperti biasa, mereka membicarakan mengenai kelompok belajar. Ibunya So Young, memberikan arsip nilai-nilai So Young pada ibunya Min Joon. Dan saat melihat itu ibunya Shi Jin sangat takjub karena nilai So Young selama ini benar-benar bagus. Tapi, ibunya Min Joon berusahan untuk santai dan tak berlebihan. Ibunya So Young, menyombongkan diri dengan menjelaskan kalau waktu di Tongyeong pun So Young belajar dengan guru terbaik disana.
Di kelas, bu guru memberikan tugas bahasa inggris yang dikerjakan secara kelompok. Tugasnya adalah membuat tulisan mengenai Tongyeong. Kelompok pertama, berisi Ki Tae, Tae Kwang dan Yi An. Mereka bertiga terlihat tak bisa apa-apa. Akhirnya Ki Tae memberi saran untuk membayar seseorang agar membuat tugas mereka. Mereka semua setuju dan langsung bubar saat itu juga.
Very very gamsa buat sinopsisnya ^^
ReplyDeleteBolak balik cek buat ep 7 akhirnya keluarnya jg..
keep fighting yah buat nulisnya...^^
*jjang*
Njirrr hebat amat si gitae xD dia dgn gmpng nya nyruh org :/ krg bgus sih sbnrnya..
ReplyDeleteDrma ini remaja bgt!
Makasih udh bkin sinopnya kaka^^