Mengulang sedikit akhir dari episode kemarin. Hari itu, Soo Jin mengajak semua mantan Myung Soo untuk bertemu. Soo Jin megaku, jika ia juga termasuk salah satu mantan Myung Soo. Setelah mendengar itu, mereka pun tak canggung lagi untuk menceritakan masa lalunya dengan Myung Soo.
Hari semakin larut, mereka melanjutkan perbincangannya disebuah tempat minum-minum. Saat itu, Myung Soo datang dan agak kebingungan melihat perilaku para mantannya ini. Ra Ra berkata “Oppa…, kita tahu semuanya”. Namun, Myung Soo terlihat tak mengerti maksud dari perkataan itu. Ra Ra melanjutkan ucapannya “Kamu pernah pacaran dengan Soo Jin”. Mendengar itu, Myung Soo langsung tertawa, sambil memeluk Soo Jin dan berkata “Aku dan dia, kita hanya teman saja. Teman baik. Hey Soo Jin apakah kamu minum terlalu banyak?”. Saat itu juga Soo Jin langsung pergi. Diluar ia terdiam, kemudian melempar sepatu Myung Soo ke kubangan air.
Ia pun kembali ke dalam, dengan ekspresi marah. Ia berjalan mendekat, kemudian memukul kepala myung Soo dan menggebrak meja sambil berkata “Kucing, Singa, Rubah. Kalian mantan yang sangat hebat. Kali ini, aku berbicara dengan jelas, aku pasti akan membuat film ini. Dan jika kalian menggangguku sedikit pun, aku akan menghabisi kalian semua! ”
Episode 3
Di kamarnya, Soo Jin masih sangat kesal karena apa yang ia alami barusan. Ia mengambil fotonya bersama Myung Soo kemudian membologi mata Myung Soo. Ia, melihat fotonya di depan lampu tidur sambil tertawa puas. Tapi, tak lama kemudian ia malah menangis.
Soo Jin akan membuang kimchi basi. Dan ternyata, Myung Soo sudah menunggunya di luar. Dengan muka ketus, Soo Jin terus berjalan dan tak menghiraukannya. Myung Soo pun terus mengikutinya dan berusaha untuk mengajaknya berbicara. Hingga akhirnya Soo Jin berhenti berjalan dan Myung Soo berkata “Aku minta maaaf. Aku minta maaf. Karena aku, kamu sekarang diganggu oleh orang yang bahkan tidak kamu kenal, dan kamu jadi menderita. Kamu tahu perasaanku kan? Sekarang apa yang bisa aku lakukan untukmu?”. Soo Jin masih bertahan dengan muka ketusnya tanpa berkata apapun. Myung Soo kembali menjelaskan “Kamu tahu kan, seberapa besar aku suka sama kamu. Apakah, penting jika kita berkencan atau tidak? Heheh, tentu saja itu penting, kan. OK, kalau begitu, sebut saja kita berkencan, Gampang, kan? Aku akan memanggil semuanya sekarang dan berkata pada mereka kalau kita berkencan.”. Jelas saja, perkataan Myung Soo itu malah membuat Soo Jin semakin marah dan meluapkan emosinya dengan membuang kimchi basi-nya ke kepala Myung Soo.
Tapi, Myung Soo belum menyerah. Ia terus mengejar Soo Jin, yang berjalan pergi meninggalkannya sambil berkata “Hey, Kim Soo Jin. Aku berkata kita tidak berkencan karena kita memang tidak pernah melakukannya. Apakah aku salah? Apakah aku berkata sesuatu yang tidak benar?”. Tapi, melihat Soo Jin yang terus mengacuhkannya ia jadi kesal dan memilih untuk pulang saja.
Dirumahnya, setelah mandi, Myung Soo menghampiri Jin Bae (temen serumahnya). Ia bertanya apa yang salah darinya. Jin Bae kemudian berkata “Sebenarnya, kamu itu agak berlebihan. Kamu selalu tersenyum dengan tatapanmu ke setiap wanita dan kamu terlalu baik pada mereka”. Jin Bae yang penasaran bertanya mengenai bagaimana hubungan antara Myung Soo dan Soo Jin yang sebenarnya. Bukannya menjawab, Myung Soo malah memarahinya.
Soo Jin dan kakak iparnya, menonton pertandingan baseball di TV. Soo Jin bertanya “Bagaimana seorang pria membedakan antara wanita yang mereka kencani dan wanita yang hanya sebatas temannya?”. Tapi, kakak iparnya malah mengatakan hal yang tidak jelas, karena ia sedang fokus menonton TV.
Keesokan harinya Soo Jin ragu-ragu untuk masuk ke kantor. Ia sangat malu dengan apa yang ia lakukan kemarin. Saat itu juga, Hwa Young yang merupakan ketua tim datang. Mereka, masuk dan membahas naskah. Namun, Hwa Young tak menyukai naskahnya, ia meminta Soo Jin memperbaikinya lagi dan lagi. Dan tetap saja ia tak menyukainya. Bahkan, ia meminta agar ceritanya dibuat berbeda dengan yang versi aslinya.
Soo Jin pergi untuk bertemu dengan Myung Soo. Ia terlihat sangat frustasi. Sementara itu, dengan percaya diri Myung Soo mengira Soo Jin datang untuk meminta maaf padanya. Tak disangka, Soo Jin malah memukul kepala Myung Soo dengan tasnya. Ia kemudian berkata “Ini semua karena kamu! Kamu tahu apa yang akan terjadi dengan film ini? Kenapa aku harus menderita karenamu? Kelauan wanita itu, aku bisa menahannya. Tapi, sekarang si singa itu malah mengambil alih film ini! Tahukah kamu seberapa keras aku harus bekerja sambil menahan rasa malu dihadapannya! Tahukah kamu bagaimana perasaanku setiap kali aku melihat wajah wanita itu! Aku tak berbuat salah, tapi aku tak pernah bisa berkata apapun. Aku hanya bekerja keras. Apakah aku berbuat salah? Sebelum bertemu denganmu, hidupku berjalan dengan baik. Tapi, sekarang tak ada yang berjalan dengan baik untukku! Gak ada! ” Soo Jin menangis, dan melanjutkan ucapannya “Ayo kita tak melihat satu sama lain lagi. Aku tak mau melihatmu lagi. Aku sangat berterimakasih karena kamu telah mengenggapku sebagai teman, tapi aku tak mau berteman denganmu.”. Soo Jin pergi meninggalkaan Myng Soo.
Besoknya, Hwa Young terlihat sangat panik ketika melihat Myung Soo datang ke kantornya(tempat kerja Hwa Young yang beneran, kalo di kantornya Soo Jin itu cuman sampingan). Ia pun mengajak Myung Soo untuk berbicara diruangannya saja.
Soo Jin pergi ke kantornya. Dan Myung Soo sudah berada disitu terlebih dahulu. Ia kemudian menjelaskan mengenai pertemuannya dengan Hwa Young tadi. Dan sekarang ia akan menjadi penulis naskah untuk film ini. Namun, Soo Jin memintanya pergi saja dan tak mengganggunya lagi. Karena mereka bukan teman lagi sekarang. Perdebatan mereka pun terhenti ketika Hwa Young datang.
Di tempat lain, Ra Ra sedang berusaha menggoda seorang sutradara agar ia bisa bermain dalam dramanya. Tapi, sayang ia malah diremehkan oleh sang sutradara. Akhirnya, Ra Ra hanya bisa mengangis di mobilnya. Ia pun melampiaskan kekesalannya pada sang manager.
Suasana, dingin terjadi di kantor. Eun hye, menawarkan untuk membelikan mereka makan siang. Tapi, mereka semua kompak berkata tak lapar. Meskipun satu persatu terdengar suara perut keroncongan, mereka tetap fokus dengan pekerjaan masing-masing dan tak menghiraukannya.
wah keren sinopsisnya suka. Hwating di lanjut terus ya :D
ReplyDelete